Jika mengingat pengajaran tentang anatomi tubuh manusia di perkuliahan saya, setiap harinya secara otonom kita mampu menghasilkan sisa2 dari apa yg kita serap dalam tubuh. Alam semesta dalam diri telah bekerja dengan sendirinya selama organ2 tubuh kita masih berfungsi baik. Namun sisa2 itu dikeluarkan atas kendali kita sendiri. Misalnya saat ingin buang air kecil atau BAB, kita dapat menahannya utk dikeluarkan, namun secara otonom proses pembuatan sisa tersebut telah terjadi di dalam atas apa yg kita serap. Kita menahannya, hingga akhirnya kita sakit. Kita perlu belajar melepaskannya.
Hal ini serupa dengan emosi dan pikiran2 negatif. Bahkan mereka juga perlu dikeluarkan atau dilepaskan. Proses melepaskan hal yang tidak tampak. Kadang menjadi hal yang sulit kita lepaskan, bahkan memeluk erat untuk tidak dilepaskan dan ditahan dalam diri hingga akhirnya kita jatuh sakit baik secara mental maupun menjadi sakit fisik. Kita perlu belajar untuk melepaskannya.
Proses melepaskan perlu dilatih. Proses melepas itu baik untuk kita tidak melekat pada hal2 yang sudah tidak kita butuhkan dalam diri atau jiwa kita. Karena melekatnya kita terhadap sesuatu membuat penderitaan bagi kita. Di tahap melepaskan, kita sebenarnya pada tahap yg lebih jauh lagi yaitu perjalanan pulang kita yang nantinya meninggalkan tubuh kita yang telah menjaga kita sepanjang hidup.
“Attachment is suffering, practice to let it go.”
Author : Made Ayu Aryani (Jamu Queen, Holistic Healing Coach, Karma Reader)
Booking my sessions : linktr.ee/madeayuaryani